NAMAKU TERLUKIS UNTUKMU
Cerpen 6 : NURUL AZIZAH
11 April 2015
Diperjalanan pulang aku teringat kejadian tadi di kampusku.
Seseorang beradu mulut dengan dosennya karena berbeda pendapat dalam sebuah pertanyaan yang begitu mudah menjadi begitu rumit dalam sebuah topik diskusi.
Dosennya kewalahan menjawabnya karena dia sesorang mahasiswa yang begitu cerdas dari teman-teman sekampusnya termaksud aku yang tergolong sebaliknya hanya bisa terpana ,kagum melihat kecerdasannya.
Suaranya begitu merdu disaat membaca ayat-ayat suci al-quran . hatiku begitu sejuk mendengarnya bagai terasa melayang diriku
‘’Wah.. hebat ya dia" kataku mengingat-ngingat kejadian itu.
‘’iya hebat" jawab seseorang yang tiba-tiba berada disampingku.
Aku terkejut menoleh ke arahnya,
dia tersenyum padaku
‘’Eeh... sejak kapan kamu disini ?" tanyaku kaget melihatnya.
" sejak tadi rah" jawabnya pendek sambil mengarah pandangannya kejalanan yang penuh kendaraan.
‘’Sejak tadi gimana maksudmu?aku saja sendirian sejak tadi mah’? " tanyaku tak percaya..
’’Ya.. Sedang asyik sendirian melamun ditengah jalan,.. mana kamu sadar aku sudah sejak tadi disini, kayaknya kamu sedang mikir aku ya rah,hebat kan?" hahahahaha…" jawabnya tertawa pontan.
wajahku jadi memerah mendengarnya
‘’ yeeee siapa yang memikir kamu fir,jangan GEEER " kataku berusaha menyembunyikan rasa maluku
’’kok dia bisa tahu sih..? " kataku dalam hatiku.
’’hahahahaaaaaa jujur sajalah rahma’’ katanya terus terang…
‘’yeee Geer kamu firdaus, jangan sombong loh?" kataku sewot.
‘’siapa yang sombong rahma tapi tebakkan ku benarkan,,? hahahaahaaa jawabnya tertawa..
’’ huuuuu Geer mah.. eeh... ngomong-ngomong tumben kamu pulang berjalan kaki fir, mana motormu ?" tanyaku teringat
. ‘’motorku dipakai ayah rah " jawabnya pendek.
"Oohw, gak segan tuh,? Biasanya cowok gak rela berjalan kaki’’ kataku polos.
’" Hahahahaaa siapa bilang begitu rah,gak juga tuh?" tanyanya tertawa lagi.
’Ya kebanyakkan begitu’’ jawabku lugu.
‘’Ohw ,kebanyakkan ya,hahahahaaa" katanya tertawa berderai.
’’ Yee. Kok kamu dari tadi tertawa melulu sih fir,nter kemasukkan loh?kataku mulai kesal
.’’hahahahaaaaa, biarin ,habis kamu lucu nian rah hahahaaaaa.... aduhh sakit perutku rah ’’ katanya sambil memegang perutnya.
‘’ itulah rasain, tertawa melulu saja kataku sewot.
‘’hahaha yolah" katanya.. tertawanya mulai reda.
Tiba-tiba seseorang bersepeda motor berhenti didepan kami menyapa’
’ hai, fir, rah,, fir, ayo naik fir, ada urusan mendadak nih dikampus, kamu harus hadir fir’" ajak seseorang itu yang ternyata teman firdaus.
" Ohw,urusan apa don? Aku mau pulang dulu?tanya firdaus.
‘’Belum tahu fir,pokoknya kamu harus hadir fir , teman-teman yang menyuruh aku menjemputmu,untung kamu masih disini" jawab dono memaksa firdaus naik ke motornya,.
‘’ ohw yolah,.. rahma aku duluan yaa, sorry gak jadi bareng.. hahaaa " katanya pamit yang masih tertawa padaku sambil menaiki motor dono..
‘’ yeee siapa bilang mau jalan bareng denganmu’’jawabku yang masih kesal campur bingung.
‘’rah kami duluan yaa,maaf teman bareng mu ku bawa mendadak hehe" kata dono ikut pula menggoda ku meninggalkanku yang masih kebingungan tanpa menjawab sepatah kata sambil melanjutkan langkah perjalananku menuju rumahku yang terasa masih jauh setelah mereka menghilang dihadapan mataku .
Begitu tiba dirumah aku langsung merebahkan badanku diatas kasur
’’ huufff, capek bangat hari ini, napa terasa amat jauh ku berjalan,biasanya gak sejauh ini?" tanyaku pada diriku sendiri yang masih bingung.
Ibuku lewat didepan pintu kamarku yang masih terbuka menegurku
’’eeh udah pulang rah,?kapan tiba?tanya ibuku.
’’baru saja tiba ma, nih lihatlah bajuku aja lum ganti karena capek bangat ma’’, jawabku polos.
"Ohw yolah.. nter setelah ganti baju langsung makan ya. Nter sakit magh lagi kalau gak makan " kata ibuku tersenyum mengingatkan.
‘’Okeee... maaa" kataku mengangkat jempolku ibuku tersenyum lalu menutupkan pintu kamarku,aku menatap langit-langit kamarku, aku jadi teringat perjalanan pulang tadi,
’’aneh ya,.. tumben dia berjalan bareng denganku walau hanya separuh perjalanan,apa itu kebetulan ya?
hmm ternyata dia humor juga orangnya, tak ku sangka dia yang dikagumi banyak orang, cerdas, tampan pula tiba-tiba berada disamping orang yang sebaliknya alias bodoh sepertiku tanpa disadari pula,
cantikkah aku?
ah gak juga tuh lumayan aja kale,
apalagi aku ketahuan memikirkannya?ohw. kok bisa yaaa.?
Ah.. biasalah semua orang pasti juga begitu padanya tentu tahulah dia tapii bagiku napa bagai mimpi aja ya hari ini’? ’hahahaaa napa ya?" tanyaku pada diriku sendiri..
,tertawa sendiri seperti tak percaya yang aku lewati hari ini
.
Esok harinya, dikampus
‘’hai rah, gimana tugasmu ?pa udah selesai?" Tanya temanku menghampiku.
‘’ aduh, belum nur,sulit bangat tugasnya,kepalaku rasa pecah nih,pusing memikirnya kalau kamu gimana nur?udah selesai ya?" tanyaku ngeluh.
’’ Belum juga rah tapi kita harus secepatnya menyelesaikannya kerena kita harus wisuda tahun ini juga" jawab temanku mengingatkan,.
’’yaaa nur, aku juga berharap begitu ,moga aja ya kita bisa menyelesaikannya secepatnya ,aamiin kataku berdoa.
’’ya rah, Aamiin, eeh ngomong-ngomong kamu kemarin jalan bareng dengan firdaus ya, hemhem tumben tuh?" Tanya temanku teringat sambil mendorong-dorong bahuku dengan bahunya.
Pipiku jadi merah mendengarnya
’’yeee siapa bilang gak kok "kataku tersenyum malu menunduk.
’’ngaku ajalah rah,aku yang lihat dengan mata kepalaku sendiri, kalian terlihat akrab bangat ciieee kayak.lagi asmara nih " kata temanku mengerdip matanya mengodaku.
’’ah apaan sih nur?sumpah itu Cuma kebetulan aja kok,gak ada apa-apa" kataku sewot.
‘’kebetulan pa kebetulan tapi hatimu senang kan walau gak mo ngaku,wah betapa bahagianya tu beruntung andai bisa memilikinya ooohw duhaaiii,hahahaha?" kata temanku yang makin menggodaku.’
’kok kamu makin ngawur sih,nur?ngapain bahas yang gak penting tu?’lebih baik bahas tugas kita dong" kataku jengkel.
’’yeee marah nih ,tumben kamu jadi rajin, rah,,apa karena dia yaaa.supaya nter bisa gitu loh ya..hahaha" kata nuri yang tak peduli perubahan wajahku.
’’ah terserah kamulah nur kalau gak percaya ya udah kataku kesal .
‘yee kamu marah ya rah,kok gitu aj marah?" tanya nuri pura-pura sedih.
’’ya habis kamu tu masa' menghubung-hubungi tugasku dengan dia sih, nur?bukannya kamu yang bilang kita harus wisuda tahun ini jadi gak ada hubunganya dengan dia dong " kataku menerangkan.
’’ Ya aku Cuma canda kok rah, habis bosan kalau mikir tugas melulu " kata nuri ngaku.
‘’ya udah, yuk kita masuk,tu dosen udah datang "kataku mengajak.
Kami pun masuk disitu sudah terlihat firdaus ngobrol dengan teman-temannya.
Aku menjadi gugup karena kami baru saja mengbahas tentangnya .nuri tersenyum-senyum melihatku.’
’itu dia rah.. " kata nuri berbisik seperti mau mulai lagi.
‘’ah,udahlah nur?jangan bahas lagi dong,nter ketahuan,aku bisa malu" kataku menepuk bahunya.
’’hehehee’,maaf’ kata nuri tertawa pelan.
Begitu seminggu menjelang wisuda ‘’alhamdulillah akhirnya selesai juga.,tinggal wisuda lagii..
horeeeee...... " kataku berlonjak-lonjak sendirian tak menghiraukan orang-orang yang pada melihatku termaksud nuri yang sudah mengejarku sejak tadi,tak ku dengar teriakkanya karena terlampau senang, tiba-tiba aku menabrak firdaus yang sedang menuju pakir motornya
’’ eh,maaf gak sengaja" kataku menunduk yang belum tahu siapa yang aku tabrak.
’’gak apa-apa rah,hati-hati dong jalannya,jangan melamun dijalan,apa sedang mikir aku lagi yaa.,hehe " kata firdaus bercanda.’
’kok suara firdaus" kataku dalam hati.
Begitu ku melihatnya
’’eeh kamu fir?" tanyaku kaget.
’’iya aku,siapa lagi hehe " jawabnya tersenyum.’
'’ohw maaf, aku tak sengaja menabrakmu fir " kataku bersalah,
’’ohw gak apa-apa rah,lain kali hati –hati, jangan melamun dijalan " kata firdaus mengingatkan.
’’siapa yang melamun,aku gak melamun kok" kataku tak terima.
’’hoi rah,kok kamu tinggali aku sih?dari tadi aku memanggilmu napa gak menoleh sedikit pun ?" tanya nur ngos-nngosan karena kelelahan sudah berada disampingku.
’’kan benar tuh temannnya aja diabaikan'’ firdaus yang menjawab
"eh ada firdaus,ketemu lagi nih " kata nuri berbisik .
’’ eeh apaan sih,?maaf aku nur,aku gak tahu kamu memanggilku tadi karena aku terlampau senang" kataku polos.
’’ciiee senang apa nih?senang bertemu ya hemhem?" kata nuri mulai lagi menggodaku.
Firdaus yang mendengar hanya tersenyum melihatku.
Aku jadi malu.
"’aduuh! nur,kamu ini ngawur aja terus,.. kamu juga fir jangan salah paham loh,jangan percaya omongan temanku ini
,aku lagi senang karena sebentar lagi kita wisuda gitu,ngerti,?jangan asal dugaa aja’’kataku panjang lebar dengan nada ketus.
.’’ooohww gituu" jawab mereka serempak. Lalu
‘’yolah,maaf juga aku ya rah ,moga wisuda kita lancar semua ‘’kata firdaus berdoa.
’aamiin. " jawab kami serempak
’’tersenyum dong rah. ,jangan cemburut gitu dong,malu sama tu …?" kata nuri sambil menunjuk firdaus yang masih tersenyum melihatku.
‘"Yee.. ngapain malu kamu bikin aku kesal nur.. eeh fir ngapain kamu senyum-senyum gitu?" kataku sewot.
’’ Eeh rah kok kamu bentak-bentak gitu sih rah,malu dong’’ kata nuri sambil mencubit pinggangku.
‘’adduh, ngapain kamu nur,kok aku dicubit sih?tanyaku sambil mengusap-usap pinggangku karena sakit.
.’’hmm ya udah... ,aku pamit dulu ya rah, nur aku duluan" kata firdaus meninggalkanku yang terbengong,nuri mengangguk kencang.
Sekali lagi firdaus menatapku tersenyum mengangguk lalu menghilang dengan lajuu motornya.
aku terpaku tanpa menjawab sepatah kata maupun mengangguk.
nuri yang menyadari hal itu tertawa berderai’
"’hahahahaaaaaaa hoii rah, ngapain bengong begitu,?itulah bentak-bentak melulu pergi dia tuh.
,haaha kayaknya dia juga suka kamu rah,yuk kita pulang?
lain kali kamu jangan bentak-bentak gitu lagi ya gak baik loh" kata nuri menggodaku lagi sambil menyarankan ,mengajakku mulai berjalan,memegang tangaku lalu tersenyum.
Aku hanya tersenyum hampa mulai melangkah,kakiku terasa berat , hatikku merasa bersalah,semua terasa bercampur aduk, perasaan ganjil timbul dihatiku.
" Ada apa ini?napa aku kehilangan daya?napa lidah ku jadi keluh?
napa aku?
apa kata nuri itu benar?
apa benar itu ?" tanyaku dalam hati menoleh ke nuri yang terlihat senang disampingku sambil melantunkan sebuah lagu yang terasa diarahkan kepadaku lalu tersenyum melihatku.
Waktu wisuda pun tiba,sebelum berangkat aku menatap diriku dicermin ‘
'’Aduh.. bahagianya yaa? orang sebodoh aku akhirnya bisa wisuda,.. hehe ternyata aku cantik juga ya.hahaha" kataku pada diriku sendiri dicermin karena baru kali ini berdandan cantik oleh ibuku.
sebab selama ini aku hanya memakai sekedar bedak saja.
’'rah,aayo rah berangkat,nter terlambat’’ kata ibuku memanggil ku.
’’ Iyaaa maa ,tunggu sebentar teriakku.’’sudah siap kan? okee,ayo berangkat" kataku semangat pada diriku sendiri yang masih dihadapan cermin.
Aku pun keluar terlihat ibu dan ayahku menunggu tersenyum melihatku karena aku satu-satunya anak tunggal mereka
’’Wah .. cantik sekali anak mama hari ini "kata ibuku memuji.
"Ah,.. masa' sih maa" kataku tersipu malu.’
’ Iya rah ,kamu cantik rah, pas seperti mamamu dulu " kata ayahku ikut memuji.
‘’ciee papaa,.. mama jadi malu tuh pa,hehe " kataku melihat pipi ibuku memerah.
"’ Ayo,berangkat nter terlambat " kata ibuku memotong mengabaikan gurauan.
ayahkku tersenyum melihatnya.
kami pun berangkat dengan naik angkot karena naik motor bertiga tak mungkin.
Begitu tiba ditempat acaranya,terlihat begitu ramai,aku jadi gugup karena teringat sesuatu. ,ibuku melihat kegugupanku
’’kenapa rah kok gugup begitu ?" Tanya ibuku.’
"’gak napa-napa kok ma" jawabku pendek.
‘’oh yolah.. gak usah gugup begitu rah,nter bisa berantakkan, tenangkan saja dirimu" kata ibuku mengingatkan.
’’iya maa’’ kataku mengangguk.
Acara pun dimulai dalam berbagai susunan, diawali dengan membaca al-quran ternyata firdaus yang tampil dan sampai akhir acara . begitu selesai kami saling mengucapkan selamat,nilai ip ku lumayan baik.
Nuri menyapaku
‘’hai rah,.. selamat ya rah " ucap nuri memelukku.
’’iya nur,kamu juga selamat ya " kataku senang.
‘’maa... paa.. ini temanku nuri’’ kataku memperkenalan nuri ke orangtuaku.
Begitu juga nuri semua saling bersalaman.
Tiba–tiba firdaus menghampiriku bersama orangtuanya’
"’ hai rah, selamat ya" kata firdaus menjabat tangaku.
‘’Ya,.. makasih,selamat juga buat kamu fir" kataku mengangguk gugup.
’’ Eeh,.. bukannya ini yang mengaji tadi ya. ,Wah ... suaramu merdu sekali nak,bikin ibu menangis loh..
oh... ya.. ini ibunya rahma, ini bapaknya rahma" kata ibuku memujinya sambil memperkenalkan diri.
‘makasih.. buk,pak" kata firdaus sopan menyalami orangtuaku.
’’ibu ini dia bu?,kata firdaus ke orangtuanya menunjuk kearahku.
.aku yang mendengar serunya menoleh’ dia siapa maksudnya?" Tanyaku dalam hati bercampur penasaran.
Ibu firdaus nampak sedang berpikir seperti kenal dengan orangtuaku
‘’eh bukannya kamu fitri kan?dan suamimu ini hamdan kan?" tanya ibu firdaus mengingat-ngingat.
Ayahku menoleh ke ibu firdaus.
" Iya ohw..‘kamuu, kamu lola kan?
ya Allah.. ini lola maaa, teman kita dulu maa,pa kabar nih lola?
. mana tomi suamimu?" Tanya ayahku girang.
Sedang ibuku masih kebingungan mencoba mengingat-ngingat.
"’saya sini ham’?’" jawab ayah firdaus langsung memeluk ayahku tersenyum hangat.’
"’Apa kabar kawan sungguh lama kita tak berjumpa?tanya ayah firdaus hangat.
’’Alhamdulillah .. baik tom,kau sendiri apa kabar?jadi ini anakmu ya... pantasan mirip dengan bapaknya ya..hahahahaaa" jawab ayahku tertawa senang.
'’ooohw, lola,.. mah, _ aku baru ingat,
aduuuh pa kabar nih lola?udah lama kita tak bertemu bikin aku lupa lola . aduh.... udah pada berubah kamu lola’’ kata ibuku teringat melonjak girang memeluk ibu firdaus.
Kami pada kaget melihat reaksi ibuku. Aku, firdaus saling pandang tersenyum melihat reaksi orangtua kami terlihat seperti anak remaja lagi,
‘’wah... kayaknya orangtua kita saling kenal mah rah? "bisik firdaus kepadaku, aku hanya mengangguk tersenyum melihat reaksi ibuku berjumpa dengan teman lamanya seperti kembali ke masa mudanya.
"Yee masa' kamu lupa sama aku fit ,kamu makin cantik aja fit.hahahahaaaa" kata ibu firdaus bercanda.
‘’ah .! masak sih lola.. sudah tua masih dibilang cantik
hahahaa, jadi ini anakmu ya..
wah.. Beruntung tuh mirip dengan suamimu lola,... merdu sekali suaranya mengaji mah., hatiku jadi terhanyut" kata ibuku memuji firdaus.
‘’ Alhamdulillah.. fit,ternyata Allah masih menakdirkan kita bertemu lagi bersama anak kita..
aku tak menyangka anakku selalu menceritakan tentang rahma yang ternyata anakmu fit.. mungkin inilah takdir buat anak kita fit’’ kata ibu firdaus tersenyum padaku.
Aku jadi kaget
’’ohw ternyata selama ini kamu menceritakan tentang aku kepada ibumu,.. buat apa?" kataku dalam hati. Ku tatap terlihat firdaus tersenyum malu disampingku.
"’ohw, maksudmu apa dengan anak kita ?" tanya ibuku masih tak paham.’
"anakku ingin melamar anakmu hari ini fit,. dia sudah mengatur semuanya dengan baik sebelum wisudanya, apa engkau merestui anakku dengan anakmu, fit, ham!? "Tanya ibu firdaus penuh harap ke orangtuaku.
’"ohw... melamarku? " kataku kaget.
firdaus menoleh
‘’iya rah,.. maukah kamu jadi pendampingku?" tanya f irdaus penuh harap.
’’ Apa? Apa kamu sedang bermimpi nih firr ?kita kan baru saja wisuda fir,masak kamu,kamu?? ?pa kamu gak salah memilihku tuh fir ?" tanyaku tak percaya.
‘’Gak salah rah.. aku tahu semua ini diluar duga tapi aku sedang tidak bermimpi,.
ini nyata rah,.. niatku udah yakin rah, NAMAKU TERLUKIS UNTUKMU rah,yakinlah?maukah kamu menjadi pendamping hidupku rah?" Tanya firdaus penuh harap dan wibawa tanpa ragu sambil mengeluarkan sebuah cincin bermata mutiara yang indah.
Aku menjadi gugup,masih tak percaya apa yang aku lihat saat ini, perasaan hatiku terasa campur aduk,
ku tatap orangtuaku, mereka nampak mengangguk tanda setuju,orangtua firdaus nampak tersenyum,
sedang nuri sudah melonjak-lonjak girang
’’ayo terimaa rah,terima " sorak nuri membuat orang-orang sekitar kami pada melihat mendengar sorakkan nuri,
aku jadi makin gelisah,gugup campur malu.
‘’hmm insyaallah,.. akuu,.. akuu.. , aku mau fir ‘’jawabku mengangguk terbata-bata..
’’Alhamdulillah ‘’ucap orangtua kami serempak.
Firdaus langsung bersujud syukur
’’Alhamdulillah... makasih ya Allah" ucap firdaus lirih
Lalu firdaus memasangkan cincin ke tanganku yang bergetar karena begitu gugup.
Orang-orang sekitar pada bertepuk tangan,, orangtuaku dengan orangtua firdaus nampak bahagia. Nuri langsung memelukku erat,’
’selamat lagi ya rah.. ,apa yang aku katakan benar kan?hahahaaaaa aku begitu bahagia melihatmu rah,
oohw akhirnya termiliki juga sang pujaan hatimu duhaaaii aku bahagiaa..hahahaaaa " kata nuri tertawa mulai lagi menggodaku ,
aku menepuk bahunya , tak terasa air mataku mengalir
’
"’makasih nur.. aaku.., aku juga bahagiia" kataku tersedu-sedu dalam pelukan nuri,.
Firdaus nampak memeluk orangtuanya juga orangtuaku.
’’Terima kasih buk, pak telah merestui kami "kata firdaus terharu bahagia. Orangtuaku mengangguk senyum.
‘TAMAT
14 April 2015’
Comments
Post a Comment
Silahkan tulis komentar disini