Skip to main content

Posts

Showing posts from September 7, 2017

Psikologi Warna

Salah satu pembelajaran dalam grup facebook Jisa Afta adalah tentang psikologi warna, akan tetapi metode pembelajaran disini bukanlah bagaimana menempatkan gambar dengan warna sesuai untuk menjadi ilustrasi sebuah tulisan, namun pembelajaran menitikberatkan pada kemampuan mengkonversi kata-kata kedalam warna imajiner atau semacam menciptakan suasana ke dalam otak pembaca dengan tidak menyebut secara langsung warna yang kita tuju. Materi ini mendapat respon sangat baik dari peserta atau anggota grup facebook Jisa Afta dan hasil dari materi ini adalah bagaimana mengefektifkan penempatan kata kedalam visualisasi afirmatif dan pengisian ruang pemahaman yang lebih lembut kedalam otak manusia yang membaca karya tulisan kita. Jisa Afta

Perbedaan Terkenal dan Hebat

Orang terkenal, belum tentu hebat. Orang yang disukai banyak orang, belum tentu hebat. Orang yang populer belum tentu hebat. Sebab bisa jadi seseorang terkenal karena perilaku uniknya yang tidak mendidik Atau bisa jadi seseorang disukai banyak orang karena ia berwajah tampan atau cantik saja Dan bisa saja seseorang populer karena melakukan penistaan agama, misalnya. Sebelum anda menjadi penulis, apa tujuan anda? Menjadi orang terkenal atau orang hebat? Buku ini akan menjadikan anda hebat, bukan terkenal. Hebat dalam pengertian buku ini adalah Anda menjadi penulis untuk di kagumi pembaca. Bukan untuk menjadi populer. Lalu anda bertanya dalam hati, “untuk apa hebat kalau tidak populer?” Jawabannya nanti di pertengahan buku ini. Sudah siapkah anda menjadi penulis hebat? Mari kita mulai,

MIMPI PERTAMA

Pada langit malam aku tertunduk dihadapan kegelapan Entah apakah maksud sang waktu Ia datang menghampiriku menggandeng seorang bidadari Keanggunannya membuat hatiku terjaga di alam tidur... Jelusi jiwaku tertambat harapan Lekuk lekuk kebodohanku mengalir seperti tangkai Bunga Sinur di taman nutfah yang rindu dipetik sang puteri k erajaan Kahlah Aku bersandar pada kearifan Masa remajaku baru saja menyaksikan keajaiban yang dipertontonkan Tuhan didalam mimpi Mimpi itu kemudian menjelma jadi setangkup cawan kepuasan Menggetarkan nadiku Membunuh keputusasaan pada pencarian panjang Aku sedang bersemedi dan bermain main dengan sebuah kehendak yang tak bisa kuingkari Maka..... Bangkitlah keutuhan kesiapa-an wajah ruhku sesungguhnya Melangkah menuju tepian puncak Bukit Lanta Melihat warna memudar dibatas kerinduan fajar Burung burung t zar menaati fitrah nya Mereka telah tiba dari mencari sesuap kebajikan pada anak anaknya yang masih kecil Aku...... Kin...

CATATAN SANG PEZIARAH

Anak anak dibawah bukit Lanta berlarian, telanjang kakinya adalah gambaran keterbukaan jiwa, kesanggupan untuk jujur pada waktu, melukai wajah pagi dan panggilannya dengan tawa, meresapi nyanyiannya dengan meloncat dan menari mengikuti Tarian Keranda. Tiga tahun lalu aku seperti itu, kini usiaku 16 tahun, secercah pesona dari mimpi pertama merajut ketaktahuanku pada diri. Hidup tanpa kedua orang tua, sendiri dibukit sepi ini, mengajak mentari melafalkan sesuatu yang tertahan bagai dahak dikerongkonganku. Aku memulai pagi dengan membaca catatan sang Peziarah yang tertinggal, menyematkan setiap barisnya diantara arakan awan, ia menjelmakan bait jadi nada, menusuk khalbuku ditiap waktu, hari hariku sesak seolah kebenaran yang hendak diutarakan satu persatu penuh rasa haru, sedih, bahagia, dan aku pun menjadi seperti pemimpi, menjadi seperti penyair. Dan inilah lembaran yang kubaca setiap harinya tanpa kenal waktu, hingga kini aku pun tak pernah memahami getir makna maknanya. Ak...