Skip to main content

Dibalik BEKAR dan Secangkir Kopi
















PARODI SKETSA | JISA AFTA

Dibalik BEKAR dan Secangkir Kopi 
Selepas Sholat Subuh aku menjemput kemalasanku yang masih bersembunyi dibalik fajar. Kubangunkan ia dengan penuh suka dan duka. 
“hei” gumamku
“apa?” kata sang malas dalam hatiku
“ini sudah pagi, tak baik berbaring lagi selepas Sholat” kataku lagi padanya.
“tunggulah sebentar, Jisa” kata si malas tadi dengan wajah tampan dan macho nya seolah-olah ingin aku tampar dan injak dari persembunyiannya.
Aku tarik tangannya, aku gendong tubuhnya tapi tak seperti menggendong tubuh kekasihku yang telah jadi mantan, aku gendong sambil menarik kupingnya, aku juga menarik kedua kakinya “kau pemalas”.
“mengapa kau begitu kasar padaku Jisa?” tanya nya lagi
“aku sangat lembut padamu” kataku
“lembutnya saja seperti ini, bagaimana kasarnya? aku bisa mati kau bunuh” dengan bibirnya yang tak punya rasa takut seolah-olah menganggap remeh ajakanku.

Lari Pagi
Tak jauh dari bukit, ada godaan menghanyutkan dari teriakan burung-burung yang kutaktahu apa namanya, maklum, aku tak melihat tubuh dan bentuk mereka, burung-burung itu terlalu kecil, hanya suara, dan bisa saja kalau pun dekat aku juga tak paham nama mereka. Aku sudah tak pernah menonton tv selama setahun, kalau saja nonton, ya,, saat makan di warung yang memutar tv. Mataku memandang ke arah tv tapi hati dan segenap jiwa ragaku fokus ke lezatnya makanan yang sedang kusantap. Hmmmm, aku lebih suka makan disaat sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Bila aku kekenyangan maka maka aku bisa berjalan sambil tertidur.
Andai aku nonton tv tentang hewan, pasti aku tahu nama burung itu, soalnya pelajaran biologi disekolah dulu tidak bersarang lagi dalam otakku.

Aku mulai berlari pagi, tak butuh musik ditelinga sebab suara panggilan sayang dan cinta dari kata-kata dan lidah kawanan bersayap itu membuat langkah kecilku terpacu untuk berlari.
Ku hirup udara segar yang berhembus dari surga kecil bernama bumi ini, Oksigen masuk melalui hidungku, di olah dalam sistem pernafasan tubuhku, hasil pengolahan itu menyuplai ke jantungku, atau jantungku tak bisa bekerja tanpa oksigen, yang mana lebih dulu? oksigen masuk dan memberi asupan ke jantung atau jantung tak bisa bekerja tanpa oksigen, ahhh jisa, kamu sedang lari pagi atau kuliah hahhaha..... begitulah bisik si malas dalam pelarian ku di pagi ini.
Aku tidak merokok.
“aku tak tanya, Jisa” ungkap si malas,
“hmmm, aku tidak bicara padamu, malas” ungkapku pada si malas yang selalu menggangguku dalam acara lari pagi tanpa sponsor ini :)
Tibalah aku di puncak bukit, aku melihat kebesaran Nya dan melihat kerdilnya diriku dan semua kebanggaanku.
Dia adalah Tuhan, menciptakan lembah indah ini penuh kesempurnaan.
Kulihat si malas membelai rambutnya disisiku, dan aku pun mulai merasakan lelah karena sejak tadi di pundakku, si malas hanya bertengger. Aku hanya sendiri tapi seolah-olah berdua, bebanku jadi dua, antara aku dan rasa malasku.

Lautan lepas yang terkurung oleh barisan pegunungan, aku berjalan kearah utara tapi pandanganku kearah timur melihat matahari yang mulai perlahan menampakkan jasadnya.
“sungguh indah” kataku
“apa yang indah, biasa aja, tuh” kata si malas dengan wajahnya yang ingin ku lempar dan kucabut dari lehernya.
Lelah dan indah kurasakan dalam waktu yang sama, sungguh aneh kehidupan ini, harus bersusah - susah ke puncak bukit untuk menikmati keindahannya, harus berlari, kalau tidak, tak akan melihat mentari indah itu. Kalau tidak berlari, maka aku akan kehabisan waktu. Apa nama kejadian ini yah? adakah di kamus bentuk kehidupan yang mencoba mendefinisikan ini semua dalam satu kata? aku rasa belum ada profesor yang berfikir tentang ini. Hmmm tunggu, malas, aku pikir..... baiklah,,,
“namanya adalah..... sstttttt,,, apa perlu kubisikkan saja ? agar burung-burung tak mendengar ini semua?” ungkapku.
“ahhh , kau mulai , Jisa. Sumpah, aku bosan mendengar ocehanmu” kata si malas padaku lagi.
“baiklah kita pulang, malas” aku gendong si malas di pundakku, tapi anehnya tak ada satu pun orang-orang yang melihat dia dipundakku, hmmmm.
 
Tentang Kopi
Tiba di rumah, aku langsung ke dapur, kuraih gelas kosong, kutatap dalam - dalam maknanya lebih dalam ketimbang dasar cangkirnya yang tampak kotor. Ku ambil sendok, sudah dua bulan tak pernah ku cuci, sebab aku lebih suka membersihkan hatiku ketimbang benda-benda tak berguna ini.
Bila aku seperti ini, maka si malas menjadi raja dan aku menjadi hamba. Tapi bila aku rajin, maka si malas menangis melihatku, apalagi kalo aku tak pernah menonton sinetron yang hanya disukai kawanan si malas itu. 
Si malas hanya bisa berkata...
“Jisa, kamu aneh”
masa bodoh, kataku.
Ku ambil setumpuk gula dalam bungkusnya yang belum ku tuang kedalam wadah sesungguhnya.
“alhamdulillah, semut-semut ini memaksaku untuk ikhlas lagi hari ini”. Semua butiran gula pasir ini telah menjadi milik mereka seutuhnya. Aku tak mungkin lagi mengklaim yang telah jadi hak prerogatif mereka.

Aku ambil kopi, beberapa ahli membuktikan bahwa kopi hangat bisa membunuh bakteri dan kuman dalam mulut,
“hmmmm, pantas saja aku tak pernah sakit gigi sejak kenal kopi. Dan minum teh membuatku sakit gigi sejak aku belum mengenal kopi”
Jika bakteri mati dalam mulut karena kopi, berarti kopi ini baik dan sehat.
Tapi apakah sedemikian tragisnya minum kopi tanpa gula di pagi ini? mungkin ini jalan menuju dunia baru, KOPI DALAM FILOSOFI TANPA GULA.


 Tentang Google
Saatnya buka email, aku baca email dari penulis BEKAR, namanya adalah Mis Mie, aku baca dan aku baca tulisannya, ada yang unik dari tulisan ini.
LAKI-LAKI BERMAHKOTA, itulah judulnya, isinya sangat singkat tapi membuat aku penasaran.
“ Masih ditempat yang sama, Tempat yang tak semua orang bisa duduk diposisi itu, Membahas sesuatu tentang masa depan orang banyak “
itulah kalimat awal tulisan Mis Mie,
entah kenapa tulisannya membuat aku ingin menulis PARODI SKETSA , dan jadilah parodi sketsa ini karena terinspirasi dari Mis Mie.
Lalu aku menulis dengan lancar tanpa terhalang seperti ini dan tiba di baris ini, ini semua karena imajinasi ku yang keluar setelah membaca karya tulis Mis Mie yang hebat.
Sudah lama aku tidak membaca tulisan yang bisa membuatku terpacu.
Aku pun mulai mencari gambar yang pas di GOOGLE, seorang paman yang selalu tahu makna pencarianku


Tentang Hardisk dan Ram
Laptop jadulku tak bisa berkata banyak, ia hanya pasrah dan selalu berkata
“Jisa, jari-jarimu terlalu lincah, aku lelah tak bisa mengimbangimu lagi, gantilah aku dengan yang baru” bisik Ram padaku.
“hei, jisa, apakah kau mendengarnya?” ungkap si malas lagi entah dia sedang bersembunyi dimana sejak tadi.
“gudangku tak bisa lagi menampung gambar-gambar yang kau cari di google, jisa” kata Hardisk kepadaku.
“Jisa, kau mendengarnya?” kata si malas
“ya” kataku
Tapi bagaimana lagi, hari ini aku harus melakukan yang tidak dilakukan orang lain. Ada begitu banyak teman-temanku di facebook yang perlu tahu tentang potensi mereka. Yah,,, hidup harus dibangkitkan dari kesadaran.
“So’ Bijak kamu” kata si malas dengan bibirnya yang ingin ku tarik.

Tentang Photoshop jadul

Menarik gambar yang ada, aku lihat ada gambar yang pas di depan penglihatanku, bekerja dengan seni atau bekerja dengan ikhtiar ahhh, sama aja, dua-duanya butuh diam dan kopi.

Aku menemukan orangnya dalam sudut pandang berbeda. Menariknya dalam ilmu tak pasti, tidak pernah diajarkan ini disekolah, antara rangkaian alur berfikir terbalik, pengetahuan terpisah dan intuisi yang membuat kebanyakan orang jadi sombong itu


Mengubahnya dalam color balance photoshop, agak hijau tapi tak kelabu, biarkan warnanya menetes seperti hujan senja yang tidak senja tapi hijau yang bukan hijau. dan akhirnnya terciptalah BEKAR di sore ini.


Kadang, sulit membedakan keinginan untuk maju atau keinginan yang menggebu-gebu tanpa ilmu.
Pelajari, apakah keyakinan kita benar-benar teruji dan punya kapasitas.
“ahhh,, ngomong apa kamu Jisa, ga jelas ahhh” kata si malas lagi
Jisa Afta

Comments

  1. Ide ceritanya sederhana tapi mampu membuat wajah tak henti-hentinya tersenyum.
    Membacanya membuat kita menjadi rileks.
    Selain itu ada pengajaran yang bisa dipetik. Adalagi filosofi baru..


    #parodisketsa👍👍👍
    #membuatwajahtakhentitersenyummembacanya😂😄😅

    ReplyDelete
  2. Bagus kk jisa..
    Lucu bikin aku tertawa dan tersenyum saat bacanya..dan sarat dengan motivasi juga ceritanya...saat membacanya ..aku jadi mengaca diri dan mengoreksi diri sendiri..

    Terus berkarya kk jisa..

    ReplyDelete
  3. Hebat.. Mantap Mantap Mantap .....

    ReplyDelete

Post a Comment

Silahkan tulis komentar disini

Popular posts from this blog

Bukan Karya Sastra

  Karya Semilir adalah bukan karya sastra. Karya ini sebenarnya bukan puisi.  Kitab Semilir adalah buku yang berisi tentang karya semilir.  Karya semilir adalah karya seni menulis dengan tinta kebebasan.  Menuangkan emosi dalam tata urut dan pemaknaan secara rinci, teliti, detail dan penuh samaran dengan gaya bahasa semilir. Kekuatan Karya Semilir 1. Tidak adanya unsur pengulangan kata dan pengulangan makna adalah salah satu kekuatan karya semilir yang tidak akan anda temui pada semua karya     seni sastra tulis didunia ini.  Bila anda membaca semilir dan memperoleh kesan pengulangan makna, sesungguhnya itu bukan pengulangan, tapi itu penekanan pemahaman. Sebab     manusia terkadang tidak memaknai isi tanpa penekanan pemahaman. 2. Kosa kata baru dan mungkin unik, mungkin pula anda sama sekali tak pernah menjumpai kata kata dalam karya semilir ini sebelumnya.  Bila anda membuka Kamus Bahasa Ind...

Novel CATATAN BODOH ( Cuplikan 2 )

Taman terlarang sesungguhnya taman paling indah. Tapi taman ini hanya boleh di masuki Putri Zain. Di taman terlarang inilah sang putri selalu menangis untuk menemukan kebebasan. Ia rapuh dan lemah di dalam taman itu tapi di luar taman ia sangat angkuh. Putri Zain tidak pernah menunjukkan raut wajah sedih. Alasan kesedihan paling dalam adalah bahwa kenyataan ia tak bisa melangkah ke luar gerbang negeri Kahlah. Ia hanya bisa bermain di luar Istana ketika Pagelaran Zirah atau ha ri Zirah. Hari Zirah adalah hari berpuisi. Tak boleh berucap bila tak mengeluarkan lafal puisi. Hari Zirah adalah hari luar biasa. Semua alumni sekolah kerajaan datang dan hadir dengan kewajiban yang sama yaitu tidak boleh berbicara tanpa berpuisi. Di saat itulah Putri Zain bebas berjalan-jalan ke Telaga Nazam, ia mencari sosok pemuda misterius yang mengganggu ruang dan segala kiblat hatinya. Kemana saja ia menghadap, bayangan pemuda tampan itu selalu hadir. "Mengapa engkau menyiksaku wahai kekasih ...

Kitab Semilir - Telaga Nazam

Buku Digital Kitab Semilir Memperhatikan kebiasaan teman2 yang sering online dan jarang membaca buku, maka saya mencoba menyajikan Buku Digital Kitab Semilir langsung di baca di Handphone teman2. Pemesanan nya pun sangat simple, langsung di kirim via WhatsApp. Kemana-mana teman2 tidak perlu lagi membawa buku, hanya cukup membaca buku digital Kitab Semilir Jisa Afta di Handphone. Sambil membaca Buku Digital Kitab Semilir sambil facebookan. Cttan : Jumlah halaman : 328 Halaman. Hubungi : 081241518638 WhatsApp / SMS Facebook Jisa Afta Facebook Ria M Assalaamualaikum Salam kasih untuk semuanya Aku sangat menyesal beli buku ini, kau tahu knp karena baru sekarang kutemukan kok tdk dulu dulu. Buku yg sangat menghormati pembaca, menyanjung, belum sepertiga dari kedua buku ini kubaca aku sudah terusir dari buku ini agar tdk terjebak dalam membaca ingin rasanya kutumpahkan segala isi jelaga jiwa...menghancurkan dendam yang menjadi sekat tipis per...