Taman terlarang sesungguhnya taman paling indah. Tapi taman ini hanya boleh di masuki Putri Zain. Di taman terlarang inilah sang putri selalu menangis untuk menemukan kebebasan. Ia rapuh dan lemah di dalam taman itu tapi di luar taman ia sangat angkuh. Putri Zain tidak pernah menunjukkan raut wajah sedih. Alasan kesedihan paling dalam adalah bahwa kenyataan ia tak bisa melangkah ke luar gerbang negeri Kahlah. Ia hanya bisa bermain di luar Istana ketika Pagelaran Zirah atau hari Zirah. Hari Zirah adalah hari berpuisi. Tak boleh berucap bila tak mengeluarkan lafal puisi. Hari Zirah adalah hari luar biasa. Semua alumni sekolah kerajaan datang dan hadir dengan kewajiban yang sama yaitu tidak boleh berbicara tanpa berpuisi.
Di saat itulah Putri Zain bebas berjalan-jalan ke Telaga Nazam, ia mencari sosok pemuda misterius yang mengganggu ruang dan segala kiblat hatinya.
Kemana saja ia menghadap, bayangan pemuda tampan itu selalu hadir.
"Mengapa engkau menyiksaku wahai kekasih hatiku
tak ada puisi yang sanggup melafalkan indahnya tarian aksara mu
tak ada puisi yang sanggup melafalkan indahnya tarian aksara mu
Aku ingin mencari luhurnya diam mu di dalam taman terlarang ku
tapi wahyu bukan lah hal bijak di sekolah ku yang menjenuhkan
tapi wahyu bukan lah hal bijak di sekolah ku yang menjenuhkan
Aku ingin berhenti belajar di kelas-kelas puisi kosong itu
ingin bertanya
apa makna dibalik nyanyian nazam mu
ingin bertanya
apa makna dibalik nyanyian nazam mu
Wahai kebisuan di batin rapuhku
aku tak bersungguh memahami catatan ini
sebab bukan aku pemilik lembaran sembilu ini
aku tak bersungguh memahami catatan ini
sebab bukan aku pemilik lembaran sembilu ini
Aku jatuh cinta pada goresan luka nya
tapi aku takut terjatuh dalam titian sepi ini
tapi aku takut terjatuh dalam titian sepi ini
....
Cuplikan Novel CATATAN BODOH
Share Yah teman-teman ..
~ * ~
Jisa Afta
Jisa Afta
Comments
Post a Comment
Silahkan tulis komentar disini