Skip to main content

MIMPI PERTAMA

Pada langit malam aku tertunduk dihadapan kegelapan
Entah apakah maksud sang waktu
Ia datang menghampiriku menggandeng seorang bidadari
Keanggunannya membuat hatiku terjaga di alam tidur...
Jelusi jiwaku tertambat harapan
Lekuk lekuk kebodohanku mengalir seperti tangkai Bunga Sinur di taman nutfah yang rindu dipetik sang puteri kerajaan Kahlah
Aku bersandar pada kearifan
Masa remajaku baru saja menyaksikan keajaiban yang dipertontonkan Tuhan didalam mimpi
Mimpi itu kemudian menjelma jadi setangkup cawan kepuasan
Menggetarkan nadiku
Membunuh keputusasaan pada pencarian panjang
Aku sedang bersemedi dan bermain main dengan sebuah kehendak yang tak bisa kuingkari
Maka.....
Bangkitlah keutuhan kesiapa-an wajah ruhku sesungguhnya
Melangkah menuju tepian puncak Bukit Lanta
Melihat warna memudar dibatas kerinduan fajar
Burung burung tzar menaati fitrah nya
Mereka telah tiba dari mencari sesuap kebajikan pada anak anaknya yang masih kecil
Aku......
Kini mulai menyadari...
Bahwa ada kehidupan dibalik kehidupan
Sesosok bayang bidadari dalam bayangan puisi
Memanggil namaku
Ia berbisik ditelingaku dari jarak yang paling jauh
Diantara kedua kakiku dan kakinya terbentang tiang tiang candi yang menumbuhkan pohon pohon karbala
Diantara senyumnya dan mata hinaku
Terbentang fatamorgana yang memaksaku menggenggam kebodohan
Tapi aku...
Kini mulai menyadari..
Bahwa ada kehidupan terindah dibalik kehidupan yang kusaksikan

Melepaskan mimpi semalam, tapi tak bisa mengingkari keindahan subuh yang mengganggu peraduan khalbuku.
Baru kusadari mengapa anak-anak diteluk Tanzar berlarian tanpa rasa ragu, tak bergeming dengan kesyahduan yang memilukan hatinya, sebab kepiluan itu belum terdengar oleh mereka.

Aku kini  berdiri ditepian bukit yang mengitari sebuah desa dimulut teluk tanpa kejayaan. Teluk yang dihuni para nelayan tak bersekolah dan para pencari madu yang tak pernah beralas kaki.


Comments

Popular posts from this blog

Rindu Ayah | Oleh : Tea Terina

  Rindu Ayah | Oleh : Tea Terina Aku berharap kedatanganku di sekolah TK tempat Dini mengajar tidak diketahuinya. Begitu turun dari sepeda motor kulihat ibu- ibu muda bercengkrama di depan kelas. Beberapa di antaranya berusaha melihat situasi dalam kelas melalui kaca jendela. Rata- rata wanita di situ cantik dan berkelas.Tampak beberapa mobil mewah diparkir di halaman sekolah yang cukup asri.Di situ juga ada gazebo yang tampak artistik dan bersih dengan pelataran rimbunan bunga aster. Aku menuju depan kelas.Seorang ibu memandangku dengan rasa curiga saat aku mendekati kaca jendela itu. Rupanya di situ ada 2 guru yang membimbing siswa menggambar.Seorang guru berjilbab kuning kelihatan kurang ramah, suaranya terdengar keras. "Kalau mewarnai pohon,seharusnya warna hijau dan coklat untuk batangnya.Mana ada daun berdaun ungu dan batang berwarna merah!" Gadis kecil itu menunduk dan tak meneruskan gambarnya. Lalu kulihat Dini menda...

Bukan Karya Sastra

  Karya Semilir adalah bukan karya sastra. Karya ini sebenarnya bukan puisi.  Kitab Semilir adalah buku yang berisi tentang karya semilir.  Karya semilir adalah karya seni menulis dengan tinta kebebasan.  Menuangkan emosi dalam tata urut dan pemaknaan secara rinci, teliti, detail dan penuh samaran dengan gaya bahasa semilir. Kekuatan Karya Semilir 1. Tidak adanya unsur pengulangan kata dan pengulangan makna adalah salah satu kekuatan karya semilir yang tidak akan anda temui pada semua karya     seni sastra tulis didunia ini.  Bila anda membaca semilir dan memperoleh kesan pengulangan makna, sesungguhnya itu bukan pengulangan, tapi itu penekanan pemahaman. Sebab     manusia terkadang tidak memaknai isi tanpa penekanan pemahaman. 2. Kosa kata baru dan mungkin unik, mungkin pula anda sama sekali tak pernah menjumpai kata kata dalam karya semilir ini sebelumnya.  Bila anda membuka Kamus Bahasa Ind...

Novel CATATAN BODOH ( Cuplikan 2 )

Taman terlarang sesungguhnya taman paling indah. Tapi taman ini hanya boleh di masuki Putri Zain. Di taman terlarang inilah sang putri selalu menangis untuk menemukan kebebasan. Ia rapuh dan lemah di dalam taman itu tapi di luar taman ia sangat angkuh. Putri Zain tidak pernah menunjukkan raut wajah sedih. Alasan kesedihan paling dalam adalah bahwa kenyataan ia tak bisa melangkah ke luar gerbang negeri Kahlah. Ia hanya bisa bermain di luar Istana ketika Pagelaran Zirah atau ha ri Zirah. Hari Zirah adalah hari berpuisi. Tak boleh berucap bila tak mengeluarkan lafal puisi. Hari Zirah adalah hari luar biasa. Semua alumni sekolah kerajaan datang dan hadir dengan kewajiban yang sama yaitu tidak boleh berbicara tanpa berpuisi. Di saat itulah Putri Zain bebas berjalan-jalan ke Telaga Nazam, ia mencari sosok pemuda misterius yang mengganggu ruang dan segala kiblat hatinya. Kemana saja ia menghadap, bayangan pemuda tampan itu selalu hadir. "Mengapa engkau menyiksaku wahai kekasih ...