Cerbung
CINTAKU SEWANGI AROMA TERAPY
Rahasia Jerry Terkuak ( 4 )
Siang itu, Dira berada di antara kerumunan orang yang berdesakan di dalam lift yang akan bergerak naik ke lantai 3 kantor Colour Advertising. Pandangan Dira tak lepas dari sosok perempuan yang berjalan tergesa- gesa keluar dari ruang Jerry dengan ekspresi kecewa. Wajahnya cantik ,berpenampilan anggun mengingatkan pada penyanyi Raisa. Tetapi Dira menahan diri untuk tidak berpikir macam- macam.
Pintu lift terbuka. Hari ini ia harus menemui Bu Nurjanah ,selaku wakil pimpinan untuk memberitahu bahwa model video iklan aroma terapi membatalkan kontraknya karena memenuhi panggilan shooting di Dubai.
Ini memang risiko memakai model yang jam terbangnya tinggi. Meski shooting masih 25 % tetapi hal ini membuat Jerry marah.
Model tersebut memberitahu Jerry via telepon tadi malam.
Begitu menerima pemberitahuan itu, Jerry langsung menelpon Dira pada pukul 01.00.
"Bayangkan Dira ! masa model profesional seenaknya membatalkan kerjasama ini.Ia seperti tak perduli saat belum terkenal. Perusahaan inilah yang mengangkat namanya hingga terkenal."
Dira masih diam, kondisinya mengantuk saat itu.
"Okelah sekarang dia dapat kontrak ke Dubai bersama artis terkenal ibu kota. Tapi tidak seenaknya begitu!! Ia benar- benar meremehkan aku. Meski ia akan mengembalikan uang muka besok. Tapi mulai detik ini aku tak kan memakai ia lagi untuk model iklan!"
Suara Jerry terdengar marah.
Dira masih diam, kondisinya mengantuk saat itu.
"Okelah sekarang dia dapat kontrak ke Dubai bersama artis terkenal ibu kota. Tapi tidak seenaknya begitu!! Ia benar- benar meremehkan aku. Meski ia akan mengembalikan uang muka besok. Tapi mulai detik ini aku tak kan memakai ia lagi untuk model iklan!"
Suara Jerry terdengar marah.
Dira kaget. Mata Dira yang semula masih mengantuk mendadak terbuka.
"Lalu, langkah selanjutnya apa,Kak?" tanya Dira
"Secepatnya kita harus cari pengganti karena 7 hari lagi video itu harus sudah tayang. Belum lagi untuk finishing kita harus menunjukkan pada Pak Rudi. Dira, aku akan telpon agen model , semoga besok segera dapat." ujar Jerry sambil mematikan ponselnya.
Ibu Nurjanah tidak ada di ruangnya. Dira masih duduk terdiam di sofa. Ia memutar ingatan kejadian hari ini. Mulai Jerry meneleponnya dini hari sampai melihat perempuan cantik keluar dari ruang Jerry.
Lalu Dira membuka SMS yang ada di ponselnya yang belum ia hapus.
Apakah perempuan itu yang dimaksud di SMS. Benarkah ia pacar Kak Jerry yang ada di Jember? Mengapa ia bebas masuk dalam ruangnya?
Tiba- tiba ada rasa cemburu di hati Dira. Apalagi perempuan itu sangat cantik.
Jika dibandingkan dengan dirinya sangat jauh berbeda.
Penampilan Dira cenderung tomboi. Kesehariannya suka bercelana panjang dan blus muslim. Jilbab ia pasang dengan sederhana.
Lalu Dira membuka SMS yang ada di ponselnya yang belum ia hapus.
Apakah perempuan itu yang dimaksud di SMS. Benarkah ia pacar Kak Jerry yang ada di Jember? Mengapa ia bebas masuk dalam ruangnya?
Tiba- tiba ada rasa cemburu di hati Dira. Apalagi perempuan itu sangat cantik.
Jika dibandingkan dengan dirinya sangat jauh berbeda.
Penampilan Dira cenderung tomboi. Kesehariannya suka bercelana panjang dan blus muslim. Jilbab ia pasang dengan sederhana.
Lalu ia coba menghubungi Santi ,rekannya di tim kreatif.
"Santi, apa tadi ada orang yang mencari Kak Jerry di ruangnya?"
"Oh ada. Hmm...tadi kulihat dia keluar dari ruang Jerry," jawabnya dengan suara agak tegas.
"Kak Jerry ada di ruangan?"
"Tentu saja ada. Perempuan itu agak lama berada di ruang Jerry. Ada apa sih, Dira?"
Deg!!
Hati Dira berdegup. DI otak nya mulai banyak timbul pertanyaan.
"Ya Allah, mengapa perasaanku jadi begini? Apa hak ku cemburu pada perempuan itu? Bukankah Kak Jerry bukan apa- apaku?
Apa ini gara- gara genggaman tangan Kak Jerry? Yah, apa arti genggaman tangan itu?
"Dira- Dira, kamu jangan sok baper ! Mungkin saja Kak Jerry terbiasa melakukan dengan yang lain jika suasana hatinya bahagia." Suara hati Dira.
Dira memang belum pernah pacaran karena ia menganggap banyak godaannya. Ia takut zinah meski hanya dalam pikiran dan pandangan mata saja. Makanya saat 2 kali Jerry menggenggam tangannya ia segera melepaskannya.
Tiba- tiba ia dikejutkan dengan dering ponselnya.
"Dira, nanti pukul 3 sore kita ke studio untuk shooting."
"Wah ,sudah menemukan model pengganti , Kak Jerry?"
"Kamu modelnya Dira. Aku sudah hubungi 4 model agency tapi semuanya tidak bisa. Satu- satunya hanya kamu."
Tiba- tiba ia dikejutkan dengan dering ponselnya.
"Dira, nanti pukul 3 sore kita ke studio untuk shooting."
"Wah ,sudah menemukan model pengganti , Kak Jerry?"
"Kamu modelnya Dira. Aku sudah hubungi 4 model agency tapi semuanya tidak bisa. Satu- satunya hanya kamu."
" Wow,..aku? Jangan Kak Jerry .Aku nggak bisa akting!" kata Dira setengah berteriak.
Tapi Jerry langsung menutup ponselnya.
Saat Dira membuka mata di depan cermin.Ia hampir tidak percaya. Wajah sederhana itu telah menjadi cantik. Apalagi dengan gaun muslim putih seperti pengantin yang ia kenakan.
Dira hendak menggigit bibirnya kalau saja tidak ingat omelan make up artis yang mendandaninya sejak 1 jam yang lalu.
"Jangan kamu gigit bibirmu Dira.Itu kebiasaanmu kan jika cemas?" tanya Boy ,si make up artis.
Dira menarik nafas panjang untuk menenangkan diri.
"Boy aku nggak bisa akting. Bagaimana mungkin Kak Jerry langsung menunjuk aku sebagai model pengganti?"
"Tenang saja Dira.Kamu kan di lokasi saat shooting dulu," jawab Boy sambil meninggalkan Dira.
Dira hendak menggigit bibirnya kalau saja tidak ingat omelan make up artis yang mendandaninya sejak 1 jam yang lalu.
"Jangan kamu gigit bibirmu Dira.Itu kebiasaanmu kan jika cemas?" tanya Boy ,si make up artis.
Dira menarik nafas panjang untuk menenangkan diri.
"Boy aku nggak bisa akting. Bagaimana mungkin Kak Jerry langsung menunjuk aku sebagai model pengganti?"
"Tenang saja Dira.Kamu kan di lokasi saat shooting dulu," jawab Boy sambil meninggalkan Dira.
Kegiatan shooting cukup lancar meski berkali- kali ada adegan yang perlu diulang.
Dira merasakan tatapan yang aneh pada Jerry saat memandangnya.Sedetikpun ia tidak mengalihkan pandangan dari Dira.
Dira merasakan tatapan yang aneh pada Jerry saat memandangnya.Sedetikpun ia tidak mengalihkan pandangan dari Dira.
Apalagi saat blower besar membelai hijab putihnya yang seolah- olah menari- nari.
Dira berusaha menenangkan degup jantungnya yang tak terkendali.
Matanya terpejam seperti saat ia mencoba konsep iklan ini di ruang Jerry.
Jerry membuatnya berkeringat saat tangan Jerry menyentuh hijab panjangnya.
Efek bunga- bunga bertebaran memberikan sensasi tersendiri. Apalagi saat aroma minyak wangi tercium hidungnya.
"Siip !!" teriak Jerry.
Semua sudah meninggalkan ruangan, kecuali Dira. Ia harus menghapus make up yang menurutnya sangat menyiksa lalu memolesnya dengan bedak biasa.
" Dira...,"
Panggilan lembut seseorang mengagetkannya.Ia membalikkan badannya. Di situ Jerry berdiri dengan sinar mata aneh.
"Oh Tuhan...aku hanya berdua saja tempat ini.Semoga tidak terjadi apa- apa..," bisik hati Dira.
Panggilan lembut seseorang mengagetkannya.Ia membalikkan badannya. Di situ Jerry berdiri dengan sinar mata aneh.
"Oh Tuhan...aku hanya berdua saja tempat ini.Semoga tidak terjadi apa- apa..," bisik hati Dira.
Jerry mengeluarkan sesuatu dari jaketnya.
Sebuah diary.
Sebuah diary.
"Kamu pernah membacanya kan!?"
Suara Jerry yang keras mengagetkannya.
"Kak Jerry tahu dari mana?" tanya Dira setengah gelisah.
"Saat aku membuka buku ini aku mencium aroma minyak wangi yang kutaruh di ruanganku.Secara tak sengaja tanganmu mengenai lembaran buku ini.Iya kan?!"
Tak ada yang bisa dilakukan Dira selain menundukkan wajahnya untuk menghindari tatapan mata Jerry yang kini sedang berdiri dihadapannya.
"Seberapa banyak masalah pribadiku yang sudah kamu baca, Dira!!"
"Aaa..ku hanya baca lembar terakhir,Kak..," kata Dira lirih.
Suara Jerry yang keras mengagetkannya.
"Kak Jerry tahu dari mana?" tanya Dira setengah gelisah.
"Saat aku membuka buku ini aku mencium aroma minyak wangi yang kutaruh di ruanganku.Secara tak sengaja tanganmu mengenai lembaran buku ini.Iya kan?!"
Tak ada yang bisa dilakukan Dira selain menundukkan wajahnya untuk menghindari tatapan mata Jerry yang kini sedang berdiri dihadapannya.
"Seberapa banyak masalah pribadiku yang sudah kamu baca, Dira!!"
"Aaa..ku hanya baca lembar terakhir,Kak..," kata Dira lirih.
Hati Dira berdegup.Ia jadi teringat kalimat dalam diary tentang ungkapan hati Jerry dalam memutuskan pendamping.
Dan di situ ada inisial DP.
"Kamu tahu inisial DP yang kutulis?"
Dira menggeleng.Padahal dalam hati ia memastikan bahwa itu nama dirinya DIRA PERTIWI.
Dan di situ ada inisial DP.
"Kamu tahu inisial DP yang kutulis?"
Dira menggeleng.Padahal dalam hati ia memastikan bahwa itu nama dirinya DIRA PERTIWI.
" DIANA PRASTIKASARI," ucap Jerry dengan suara datar.
Ya Tuhan , ternyata bukan aku.
" Aku dan dia sempat memutuskan untuk menikah 1 tahun yang lalu. Tapi seorang pria telah membuatnya lupa padaku.Pria kaya yang menjanjikan masa depan yang indah.
Ia tahu pria itu sudah beristri. Diana berharap pria itu menceraikan istrinya . Tapi kenyataannya pria itu telah menemukan kebahagiaan bersama istrinya.
Diana ingin kembali padaku padahal aku sudah tidak punya perasaan apa- apa padanya.
Tapi...tapi ibu selalu mengharapkan aku menikah dengannya..."
Ia tahu pria itu sudah beristri. Diana berharap pria itu menceraikan istrinya . Tapi kenyataannya pria itu telah menemukan kebahagiaan bersama istrinya.
Diana ingin kembali padaku padahal aku sudah tidak punya perasaan apa- apa padanya.
Tapi...tapi ibu selalu mengharapkan aku menikah dengannya..."
"Maaf Kak Jerry ...aku telah membaca diary itu," ujar Dira dengan pelan.
"Dan tadi ,Diana datang ke kantor.Ia berkali- kali minta maaf dan ingin bersamaku lagi. Tapi hatiku sudah tertutup untuknya."
Suara Jerry yang pelan dan kecewa membuat perasaan Dira tidak nyaman.
Suara Jerry yang pelan dan kecewa membuat perasaan Dira tidak nyaman.
Entahlah ,malam ini Dira menolak diantar jerry pulang.Mungkinkah itu diakibatkan rasa malu dan menyesal dengan prasangka - prasangka dalam pikirannya.
Bersambung
~ Tea Terina,~ 191217
Nantikan episode terakhir cerita ini.
ReplyDeleteSemua pertanyaan Dira terjawab di episode ke -/ episode terakhir
Nantikan episode terakhir cerita ini.
ReplyDeleteSemua pertanyaan Dira terjawab di episode ke -/ episode terakhir