Skip to main content

AELLIA Part 2 - Memetik Bunga Karya : Kakashi DSensei


AELLIA
Part 2 - Memetik Bunga
Karya : Kakashi DSensei

"Ugh.. ", keluh gadis itu dalam hati. Aku tak punya waktu untuk meladeni kakek ini. "Minggir, Kek! ", seru sang gadis. Tetapi kakek tua tak bergeming. Malah tangannya mengayunkan tongkatnya membabat ke depan. "Seetth.. ", angin tongkat menyambar perut. Tak ayal, sang gadis berbaju hitam keluarkan seruan kaget. "Ugh..! ", dengan cepat ia melompat dari atas kuda bersalto melewati kepala sang kakek.
Namun gerakannya sudah terbaca. Dengan sekali jejakkan kaki sang kakek sudah meloncat dengan kedua tangan memukul ke depan. "Dug..! ", bunyi kedua tangan beradu, sang gadis pun terpental bersalto ke belakang.
"Ughh..!", terdengar lagi keluhan sang gadis, saat dirinya mendarat. Bukannya tanah yang ia jejak, melainkan untaian tali berbentuk jaring yang langsung membungkus tubuhnya. "Dapat!! ", terdengar teriakan seorang laki-laki. "Mudah sekali menangkap gadis ini! Hanya perlu sedikit siasat dan sebuah jaring. Hahaha.... ", lelaki itu tertawa terbahak.
Sang gadis mendelik. Rasa was-was pun menyergap jantungnya. Dilihatnya lelaki itu, mengenakan baju berwarna abu-abu dengan sedikit terbuka pada bagian dada atas. Rambutnya hitam lebat bergelombang dengan kumis yang juga lebat. Tangannya memegang ujung jaring dengan kuat. Sang gadis meronta sekuat-kuatnya namun jaring itu semakin ketat membungkus tubuhnya. "Habislah aku kali ini", keluhnya dengan airmata berlinang. Terbayang sudah nasib buruk yang bakal dialaminya. Nasib buruk apakah yang akan diterima oleh seorang gadis dengan dua orang laki-laki di dalam hutan yang begitu sepi?
"Hehehe... Merontalah sepuasmu manis. Jaring ini terbuat dari tali yang kuat, bahkan seekor gajahpun tak dapat lepas. ", senyum nakal mulai terlihat di bibir lelaki berkumis itu. "Rondo, cepat bawa gadis itu! ", terdengar suara kakek itu memerintah. "Baik, Kek..", jawab lelaki itu dengan segera. Ia pun melangkahkan kakinya mendekati sang gadis yang meringkuk tak berdaya dalam jaring.
"Jangan... Lepaskan aku.. Tolong.. ! ", teriak sang gadis sambil meronta. Namun apa daya. Hutan itu begitu sepi. Bahkan sekarang suara burungpun tak terdengar.
"Sudah.. Diamlah!! Takkan ada yang mendengarmu disini. Hahaha.. ", lelaki itu tergelak sambil mengulurkan kedua tangan kekarnya. Gadis itu hanya bisa pasrah saat tubuh mungilnya terangkat ke atas pundak sang lelaki berkumis itu dan dibawa ke dalam hutan. Sepanjang jalan airmatanya mengalir membayangkan nasib buruk yang bakal terjadi.

(Bersambung)





Comments

Popular posts from this blog

Rindu Ayah | Oleh : Tea Terina

  Rindu Ayah | Oleh : Tea Terina Aku berharap kedatanganku di sekolah TK tempat Dini mengajar tidak diketahuinya. Begitu turun dari sepeda motor kulihat ibu- ibu muda bercengkrama di depan kelas. Beberapa di antaranya berusaha melihat situasi dalam kelas melalui kaca jendela. Rata- rata wanita di situ cantik dan berkelas.Tampak beberapa mobil mewah diparkir di halaman sekolah yang cukup asri.Di situ juga ada gazebo yang tampak artistik dan bersih dengan pelataran rimbunan bunga aster. Aku menuju depan kelas.Seorang ibu memandangku dengan rasa curiga saat aku mendekati kaca jendela itu. Rupanya di situ ada 2 guru yang membimbing siswa menggambar.Seorang guru berjilbab kuning kelihatan kurang ramah, suaranya terdengar keras. "Kalau mewarnai pohon,seharusnya warna hijau dan coklat untuk batangnya.Mana ada daun berdaun ungu dan batang berwarna merah!" Gadis kecil itu menunduk dan tak meneruskan gambarnya. Lalu kulihat Dini menda...

Bukan Karya Sastra

  Karya Semilir adalah bukan karya sastra. Karya ini sebenarnya bukan puisi.  Kitab Semilir adalah buku yang berisi tentang karya semilir.  Karya semilir adalah karya seni menulis dengan tinta kebebasan.  Menuangkan emosi dalam tata urut dan pemaknaan secara rinci, teliti, detail dan penuh samaran dengan gaya bahasa semilir. Kekuatan Karya Semilir 1. Tidak adanya unsur pengulangan kata dan pengulangan makna adalah salah satu kekuatan karya semilir yang tidak akan anda temui pada semua karya     seni sastra tulis didunia ini.  Bila anda membaca semilir dan memperoleh kesan pengulangan makna, sesungguhnya itu bukan pengulangan, tapi itu penekanan pemahaman. Sebab     manusia terkadang tidak memaknai isi tanpa penekanan pemahaman. 2. Kosa kata baru dan mungkin unik, mungkin pula anda sama sekali tak pernah menjumpai kata kata dalam karya semilir ini sebelumnya.  Bila anda membuka Kamus Bahasa Ind...

Novel CATATAN BODOH ( Cuplikan 2 )

Taman terlarang sesungguhnya taman paling indah. Tapi taman ini hanya boleh di masuki Putri Zain. Di taman terlarang inilah sang putri selalu menangis untuk menemukan kebebasan. Ia rapuh dan lemah di dalam taman itu tapi di luar taman ia sangat angkuh. Putri Zain tidak pernah menunjukkan raut wajah sedih. Alasan kesedihan paling dalam adalah bahwa kenyataan ia tak bisa melangkah ke luar gerbang negeri Kahlah. Ia hanya bisa bermain di luar Istana ketika Pagelaran Zirah atau ha ri Zirah. Hari Zirah adalah hari berpuisi. Tak boleh berucap bila tak mengeluarkan lafal puisi. Hari Zirah adalah hari luar biasa. Semua alumni sekolah kerajaan datang dan hadir dengan kewajiban yang sama yaitu tidak boleh berbicara tanpa berpuisi. Di saat itulah Putri Zain bebas berjalan-jalan ke Telaga Nazam, ia mencari sosok pemuda misterius yang mengganggu ruang dan segala kiblat hatinya. Kemana saja ia menghadap, bayangan pemuda tampan itu selalu hadir. "Mengapa engkau menyiksaku wahai kekasih ...