Bedah Karya
Aisyah
Penulis : Adalah Anggota GRUP FB Jisa Afta
Berkomentar lah dan berikan masukan atau pujian sesuai konteks.
Selamat Membedah Karya Luar Biasa Ini :
Aisyah
Mengapa engkau membenciku
ibu?
Aku terlahir memang tidak
sempura.warna kulitku berbeda dengan kedua orang tuaku,ayahku tampan,kulitnya
putih bersih begitu pula dengan ibuku,ia sangat menawan dan memiliki kulit yang
putih bercahaya sehingga tak jarang banyak kaum adam mengaguminya....tapi
aku,aku terlahir dengan kulit hitam,rupa ku pun bisa dikatakan tidak
cantik,tapi aku punya hati dan aku percaya hatiku putih bersih seperti
kapas....
Sejak kecil ibu
memperlakukan aku secara berbeda,kasih sayangnya selalu ia curahkan untuk
adikku Auora yang terlahir nyaris sempurna,parasnya cantik,kulitnya seperti
ibuku bersih,putih dan bercahaya sehingga sejak Aurora lahir banyak orang
menyukainya...
Hari demi hari
berlalu,aku dan adikku pun tumbuh dewasa.walau ibu tidak begitu mempedulikan
keberadaanku tapi aku cukup bahagia karena ayah dan adikku Aurora
menyayangiku...
Hari kebahagiaan itu
tiba...yaaa adikku Aurora akan menikah.seorang pria mapan dari negeri seberang
akan menikahinya...pria itu seperti pangeran,sangat cocok bersanding dengan
adikku,,cantik dan tampan..sungguh pasangan yang serasi.
Beberapa hari menjelang
pernikahan adikku,aku sibuk membantu mempersiapkan semuanya walaupun sebenarnya
ibu selalu protes akan hasil kerjaku,terkadang ibu mengejek aku didepan
teman-temannya saat aku berusaha menyajikan makanan untuk mereka,namun semua
itu sudah biasa aku rasakan,aku hanya bisa terdiam dan sesekali menahan air
mataku yang tak kuasa jatuh membasahi pipiku.
Aku hanya bisa menjerit
dalam hati"ibu,kenapa engkau begitu membenciku?apa salahku?apa karena aku
tidak cantik?bukan inginku aku terlahir seperti ini bu?tapi inilah takdir
Tuhan..."
"Aisyah....cepat
kemari,antarkan makanan ini kepada calon suami adikmu,juga pada ayah dan
ibunya,mereka menginap di hotel dekat rumah,cepat jangan pakai
lama!!!".ucap ibu membuatku terbangun saat aku tertidur di sofa ruang
tengah.
Yaa..keluarga calon
pengantin adikku memang sengaja menginap di hotel dekat rumah sebelum hari
pernikahan tiba karena mereka datang cukup jauh dari negeri seberang..
Aku pun bergegas mencuci
mukaku tapi tiba-tiba ibu berkata lagi"sudah,kamu tidak perlu cuci
muka,tidak akan ada orang yang tahu kalau kamu bangun tidur,kulitmu kan hitam
pekat seperti aspal,mana ada orang mau melirikmu"
Kejam,sungguh kejam
ucapanmu bu,tapi aku berusaha menerima itu,kau adalah ibuku yang telah
melahirkanku,aku sepatutnya selalu menghormatimu.
Aku pun pergi
mengantarkan makanan favorit pesanan calon suami adikku....dengan berjalan kaki
aku menuju kesana.
Pintu kamar hotel itu pun
aku ketuk.cukup lama aku menunggu,mungkin mereka sedang beristirahat.aku pun
menunggu dimulut pintu,selang 10menit kemudian akhirnya ada seseorang membuka
pintu.
"Assalamualaikum,Ahmed...ibuku
memintaku untuk mengantarkan makanan ini untukmu dan untuk keluargamu,semoga
kalian menyukainya"ucapku dengan pandangan tertunduk.
"Waalaikumsalam,terimakasih
Kak Aisyah,mari masuk dulu untuk ikut bersantap bersama kami"Jawab
Ahmed,calon adik iparku yang berasal dari negeri Arab.
Aku pun menolak ajakan
mereka secara halus,tak lama aku pamit pulang karena masih banyak yang harus
aku kerjakan dirumah untuk membantu mempersiapkan pernikahan adik cantikku
Aurora...
Dan...hari kebahagiaan
itu pun tiba,,,,tampak dari kamar rias wajah adikku Aurora semakin cantik
dengan balutan baju pengantin serba putih,parasnya yang elok semakin terlihat
tatkala goresan make up terlihat di wajahnya.ia pun tersenyum
bahagia,berkali-kali ia memelukku,sambil mencium pipi dan keningku....
"Kak
Aish...terimakasih ya kak,selama ini kakak sudah sangat membantu mempersiapkan
pernikahan aku,terimakasih pula kakak bersedia berbohong demi aku,kakak rela
menyembunyikan bakat kakak memasak demi aku,kakak rela berbohong bahwa masakan
yang selama ini Ahmed sukai adalah masakan buatan aku,padahal itu semua hasil
karya tangan kakak yang indah ini...."ucap Aurora panjang lebar.
Yaa..ada suatu kebohongan
yang kami lakukan disini,tapi tak apalah aku ikhlas,semua ini aku lakukan demi
kebahagiaan Aurora.toh nanti kalau sudah menjadi suami isteri Ahmed tak akan
marah mungkin jika mengetahui bahwa Aurora sebenarnya belum pandai memasak.
Dan,,tibalah saat dimana
ijab qabul akan dilaksanakan.
Aku lihat semua mata
tertuju pada Aurora..ya semua orang pasti akan terpesona melihat kecantikan
nya,namun aku sedikit heran,sejak tadi aku memperhatikan kalau Ahmed selalu
melihat ke arahku...ah mungkin itu semua hanya perasaanku saja.mana mungkin ia
mau melihat ke arah si itik buruk rupa ini,ucapku.....aku pun segera
melenyapkan pikiran aneh itu.
Saat ijab qabul hendak
dilaksanakan,tiba-tiba Ahmed mengatakan sesuatu...’
"Aurora..maafkan
aku,aku tidak bisa menikahimu"
Sontak ratusan orang yang
hadir termasuk aku kaget sekali mendengar ucapan Ahmed
"Apa? Ahmed stop ya
aku tahu kamu senang bercanda tapi kumohon jangan disaat moment penting seperti
ini,ini semua tidak lucu"Ucap Auora dengan wajah memerah
"Aku tidak bercanda
wahai Aurora,aku tahu kamu sangat cantik dan karena kecantikan wajahmu aku
jatuh cinta,tapi ketahuilah Aurora,aku lebih jatuh cinta kepada orang yang
selama ini menutupi kebohonganmu,orang yang selama ini selalu membuatkan aku
makanan kesukaanku,orang yang selama ini selalu dianggap rendah oleh ibunya
sendiri,Aisyah...ya Aisyah...aku jatuh cinta padanya,aku telah mendengar
percakapan kalian tadi di kamar rias,maafkan aku Aurora,,wajahmu memang cantik
tapi hati kakakmu terlampau cantik dibanding kamu..maafkan aku,aku tidak bisa
menikahimu,tanpa aku sadari aku telah jatuh hati pada kakakmu..."
Ucapan Ahmed membuat
semua orang yang hadir termasuk aku sangat kaget dan tidak percaya.
Ibu,ya ibu,,,ibu adalah
orang yang sangat marah saat mendengar ucapan ini.ibu meyakinkan bahwa Ahmed
sedang bergurau.
Sementara Aurora,ia hanya
bisa terdiam,sesekali air matanya menetes. Tiba-tiba ia berdiri,menarik
tanganku,lalu mengajak aku duduk menggantikan dirinya...
"Kak Aish,kau memang
pantas mendapatkan semua ini,aku tahu mungkin wajahmu tidak seindah wajahku
tapi hati dan ketulusanmu jauh lebih baik dariku,aku ikhlas Kak jika Ahmed
ingin menikahimu"...
Sontak semua menangis
haru tidak kecuali ibu,ibu marah dan memaki aku semakin menjadi,lalu memarahi
Auora pula.bahkan ibu nyaris melukaiku,ia berusaha menarik bajuku,menarik
kerudungku yang nyaris robek terkena tarikan tangan ibu yang kuat,lalu seketika
itu Ahmed memohon,,memohon restu pada ibuku,memohon untuk berhenti membenciku
dengan alasan sangat konyol karena warna kulitku yang berbeda dengannya..
Dengan lembut Ahmed
berusaha membujuk dan meyakinkan ibu.....
Aku pun berkata aku tidak
bisa menerima pinanganmu Ahmed hingga ibuku merestui aku...
Aku pun pergi berlari
menuju kamarku,tanpa menghiraukan Ahmed maupun semua tamu yang datang disana.
Hati ibu pun belum juga
luluh hingga akhirnya Aurora mengancam ibu.Aurora mengancam akan mengakhiri
hidupnya jika ibu tak kunjung menyayangi aku serta memberikan restu
kepadaku...dan akhirnya hati ibu luluh.
Auora lah yang
menyadarkan ibuku.akhirnya ibuku menyadari kekeliruannya.beribu kali ia memohon
maaf padaku,sungguh ia menyesali perbuatannya yang selalu membenci dan mencaci
aku...
Akhirnya tanpa aku duga
aku menikah...mendapat restu ibu,ayah juga keridhoan Aurora....
Aku tak pernah
membayangkan sebelumnya bahwa si itik buruk rupa ini akan mendapatkan seorang
pangeran tampan yang soleh.
Terimakasih Yaa Rabb
untuk semua ini...kini aku hidup bahagia bersama orang yang tulus mencintaiku
apa adanya dengan segala kurang dan lebihku.....terimakasih pula karena
sekarang ibu menyayangiku seperti ia menyayangi Aurora.....
Tamat -
Kirim cerpen kamu ke
Email: jisaafta@gmail.com ( cantumkan akun Fb kamu di email)
Penulis : Emma Kania
Comments
Post a Comment
Silahkan tulis komentar disini