Skip to main content

BEKAR | Bedah Karya #25 Sandya Kala

Bedah Karya 

Sandya Kala

Penulis : Adalah Anggota GRUP FB Jisa Afta

Berkomentar lah dan berikan masukan atau pujian sesuai konteks.

Selamat Membedah Karya Luar Biasa Ini :




Penulis : Adalah Anggota GRUP FB Jisa Afta

Berkomentar lah dan berikan masukan atau pujian sesuai konteks.

Selamat Membedah Karya Luar Biasa Ini :

SANDYA KALA

Terlalu asyik membaca membuatku lupa waktu. Sore telah merayap menuju senja, aku hanya sadar untuk menyalakan lampu kamar saja. Tak peduli pada semua ruangan di rumah yang sangat besar dan sepi ini.

"Brak!".. suara benda jatuh di ruang tengah mengagetkanku.

"Gleg..gleg.," suara air dari galon di sebelah meja makan, sealayaknya ada yang sedang mengambil air minum.

Karena tak tahan mendengar suara-suara itu aku bergegas keluar kamar dengan maksud ingin menghidupkan lampu di semua ruangan. Baru tiga langkah, lampu kamar malah mati, begitu juga dengan ruang lain, tak ada lampu yang bisa dihidupkan. Aku teruskan saja langkah kaki sampai ruangan paling belakang, justru di kebun belakang kemuning cahaya senja menyebar dengan terangnya.

"Kenanga, aku bisa meminta jahe untuk melengkapi sesajiku?" suara ini sangat aku kenali. Saat aku menoleh, benar adanya nenek Cempaka. Sambil berkata begitu nenek sibuk menata sesaji pada talamnya.

"Baik nek, tunggu sebentar aku carikan jahenya di dapur" aku bergegas tanpa berpikir panjang dengan apa yang terjadi.

Saat keluar dari dapur aku bermaksud mencari nenek, tapi yang kudapati justru kesibukan sebuah pesta. Kebun belakang rumahku telah menjadi pelataran sakral. Sepasang penjor menghiasi sisi kiri dan kanan pintu masuk sebuah rumah tua. Para perempuan bersanggul rapi, berbaju kemben tanpa mengenakan alas kaki terlihat sibuk dan tak menghiraukan kehadiranku. Leleki tua bersarung putih tanpa baju, dengan ikat kepala batik duduk bersila di bawah pohon besar. Aroma dupa yang masih menyala menyengat hidung. Komat-kamit dari mulutnya membawa daya magis.

"Kakak jangan diam saja di sini, ayo masuk ke dalam rumah" sapa gadis kecil yang juga berbaju kemben sambil menggandeng tanganku. aku merasa aneh dengan penampilanku sendiri. Karena aku masih dengan baju baby dol dan sandal japit.

Gadis kecil ini seperti menghipnotisku menjadi penurut, membawaku masuk ke rumah berdinding bambu. Di bilik berkelambu kain blacu warna natural yang mengusam ia membawaku.

"Ini kamar siapa dik?" tanyaku. Tapi dia hanya menatapku tak mau menjawab sepatah kata pun. Telunjuknya diarahkan ke pintu berkelambu, seakan memberikan perintah kepadaku untuk segera memasuki ruangan itu. Antara ragu dan pensaran aku mendekati pintu, kusibak kelambu, pendar cahaya perak penuh kilauan, membuat mataku nanar. Aku tak kuasa dengan cahaya yang menyilaukan. Akhirnya kupejamkan mata saja.

"Kakak Kenanga bangun!" seru Seroja sambil menggoyang-goyangkan badanku.
"Iya..loh di mana aku ini?" aku baru sadar masih berada di kamar dengan buku yang halamannya masih terbuka dan tertelungkup di dada.

"Nenek..nenek baru datang Dik!" seruku

"Kakak ada-ada saja, nenek siapa lagi. Dari kecil kita sudah tidak punya nenek kan?"
"Tapi saat kakak masih kecil, pernah diasuh sama nenek Cempaka, bahkan kakak sangat mengenali suaranya sampai sekarang pun masih mengingatnya" selaku.

"Sudah-sudah cepat bangun itu ada martabak yang baru kami beli cepat dimakan keburu dingin nanti, ayah sama ibu tadi pergi lagi ke kondangan di kampung sebelah" Seroja menjelaskan.

Percuma saja memberikan penjelasan padanya, toh Seroja tidak pernah mengenali nenek Cempaka. Pengasuhku sedari kecil, yang kadang masih menyapaku di saat tak ada siapa pun di rumah ini.

END


Kirim cerpen kamu ke Email: jisaafta@gmail.com ( cantumkan akun Fb kamu di email) 





Penulis Aries Faindah

Comments

Popular posts from this blog

Bukan Karya Sastra

  Karya Semilir adalah bukan karya sastra. Karya ini sebenarnya bukan puisi.  Kitab Semilir adalah buku yang berisi tentang karya semilir.  Karya semilir adalah karya seni menulis dengan tinta kebebasan.  Menuangkan emosi dalam tata urut dan pemaknaan secara rinci, teliti, detail dan penuh samaran dengan gaya bahasa semilir. Kekuatan Karya Semilir 1. Tidak adanya unsur pengulangan kata dan pengulangan makna adalah salah satu kekuatan karya semilir yang tidak akan anda temui pada semua karya     seni sastra tulis didunia ini.  Bila anda membaca semilir dan memperoleh kesan pengulangan makna, sesungguhnya itu bukan pengulangan, tapi itu penekanan pemahaman. Sebab     manusia terkadang tidak memaknai isi tanpa penekanan pemahaman. 2. Kosa kata baru dan mungkin unik, mungkin pula anda sama sekali tak pernah menjumpai kata kata dalam karya semilir ini sebelumnya.  Bila anda membuka Kamus Bahasa Ind...

Novel CATATAN BODOH ( Cuplikan 2 )

Taman terlarang sesungguhnya taman paling indah. Tapi taman ini hanya boleh di masuki Putri Zain. Di taman terlarang inilah sang putri selalu menangis untuk menemukan kebebasan. Ia rapuh dan lemah di dalam taman itu tapi di luar taman ia sangat angkuh. Putri Zain tidak pernah menunjukkan raut wajah sedih. Alasan kesedihan paling dalam adalah bahwa kenyataan ia tak bisa melangkah ke luar gerbang negeri Kahlah. Ia hanya bisa bermain di luar Istana ketika Pagelaran Zirah atau ha ri Zirah. Hari Zirah adalah hari berpuisi. Tak boleh berucap bila tak mengeluarkan lafal puisi. Hari Zirah adalah hari luar biasa. Semua alumni sekolah kerajaan datang dan hadir dengan kewajiban yang sama yaitu tidak boleh berbicara tanpa berpuisi. Di saat itulah Putri Zain bebas berjalan-jalan ke Telaga Nazam, ia mencari sosok pemuda misterius yang mengganggu ruang dan segala kiblat hatinya. Kemana saja ia menghadap, bayangan pemuda tampan itu selalu hadir. "Mengapa engkau menyiksaku wahai kekasih ...

Kitab Semilir - Telaga Nazam

Buku Digital Kitab Semilir Memperhatikan kebiasaan teman2 yang sering online dan jarang membaca buku, maka saya mencoba menyajikan Buku Digital Kitab Semilir langsung di baca di Handphone teman2. Pemesanan nya pun sangat simple, langsung di kirim via WhatsApp. Kemana-mana teman2 tidak perlu lagi membawa buku, hanya cukup membaca buku digital Kitab Semilir Jisa Afta di Handphone. Sambil membaca Buku Digital Kitab Semilir sambil facebookan. Cttan : Jumlah halaman : 328 Halaman. Hubungi : 081241518638 WhatsApp / SMS Facebook Jisa Afta Facebook Ria M Assalaamualaikum Salam kasih untuk semuanya Aku sangat menyesal beli buku ini, kau tahu knp karena baru sekarang kutemukan kok tdk dulu dulu. Buku yg sangat menghormati pembaca, menyanjung, belum sepertiga dari kedua buku ini kubaca aku sudah terusir dari buku ini agar tdk terjebak dalam membaca ingin rasanya kutumpahkan segala isi jelaga jiwa...menghancurkan dendam yang menjadi sekat tipis per...