Skip to main content

Kepergianku | Oleh : Yulia Roza



Tlah tiba hari dimana aku harus meninggalkan tempat ini
Meski aku belum terbiasa dengan perjalanan baru ini
Di jalan setapak yang kulalui
Aku mengingat saat meninggalkan sepucuk surat untukmu, kawan
Aku juga sudah mencoba menghindarimu pagi tadi
Namun aku semakin merasa ada yang berbeda
Ku hanya membawa buku catatan tua
Dan meninggalkan semua kenangan
Meninggalkan kenangan lama dan membuat kenangan baru
Apa itu mudah?
Kenapa hal itu terus terulang?
Ketika aku sudah mulai tegar dan melanjutkan mimpi
Hal itu terus berulang
Aku harus meninggalkan kenangan indah itu lagi
Namun jika aku jadi seorang pengecut
Maka disanalah mimpi akan terhenti dan hancur
Di jalan setapak ini
Aku mulai menangis
Ku berharap di tempat baru nanti
Aku akan menemukan orang-orang sepertimu, kawan
Teman yang sudah memberiku catatan tua ini
Mengatakan bahwa aku tidak boleh berhenti melangkah
Meski jalan itu sangat menakutkan
Aku berhenti untuk mencari jawabannya
Tak apakah bila jalan itu dipenuhi kegagalan?
Cahaya mentari yang mengintip dari balik awan
Menertawakanku yang sedang menangis
Tak apa bila aku menangis sekarang
Karena besok aku ingin keraguan ini menguap bersama embun pagi
Aku tak mengerti akan hal yang terus terulang ini
Hari esok ia akan mendatangiku lagi, bukan?
Aku tak bisa berbuat apapun selain pergi lagi
Karena aku sungguh tidak mengerti

-Yulia-

28-09-2017














 Facebook Yulia Roza

Comments

  1. Puisi dengan jalan cerita yang mengharukan.

    ReplyDelete
  2. Puisi yang indah dengan alur kisah yang mengharukan

    ReplyDelete
  3. Puisi yang indah dengan alur kisah yang mengharukan

    ReplyDelete

Post a Comment

Silahkan tulis komentar disini

Popular posts from this blog

Rindu Ayah | Oleh : Tea Terina

  Rindu Ayah | Oleh : Tea Terina Aku berharap kedatanganku di sekolah TK tempat Dini mengajar tidak diketahuinya. Begitu turun dari sepeda motor kulihat ibu- ibu muda bercengkrama di depan kelas. Beberapa di antaranya berusaha melihat situasi dalam kelas melalui kaca jendela. Rata- rata wanita di situ cantik dan berkelas.Tampak beberapa mobil mewah diparkir di halaman sekolah yang cukup asri.Di situ juga ada gazebo yang tampak artistik dan bersih dengan pelataran rimbunan bunga aster. Aku menuju depan kelas.Seorang ibu memandangku dengan rasa curiga saat aku mendekati kaca jendela itu. Rupanya di situ ada 2 guru yang membimbing siswa menggambar.Seorang guru berjilbab kuning kelihatan kurang ramah, suaranya terdengar keras. "Kalau mewarnai pohon,seharusnya warna hijau dan coklat untuk batangnya.Mana ada daun berdaun ungu dan batang berwarna merah!" Gadis kecil itu menunduk dan tak meneruskan gambarnya. Lalu kulihat Dini menda...

Bukan Karya Sastra

  Karya Semilir adalah bukan karya sastra. Karya ini sebenarnya bukan puisi.  Kitab Semilir adalah buku yang berisi tentang karya semilir.  Karya semilir adalah karya seni menulis dengan tinta kebebasan.  Menuangkan emosi dalam tata urut dan pemaknaan secara rinci, teliti, detail dan penuh samaran dengan gaya bahasa semilir. Kekuatan Karya Semilir 1. Tidak adanya unsur pengulangan kata dan pengulangan makna adalah salah satu kekuatan karya semilir yang tidak akan anda temui pada semua karya     seni sastra tulis didunia ini.  Bila anda membaca semilir dan memperoleh kesan pengulangan makna, sesungguhnya itu bukan pengulangan, tapi itu penekanan pemahaman. Sebab     manusia terkadang tidak memaknai isi tanpa penekanan pemahaman. 2. Kosa kata baru dan mungkin unik, mungkin pula anda sama sekali tak pernah menjumpai kata kata dalam karya semilir ini sebelumnya.  Bila anda membuka Kamus Bahasa Ind...

Novel CATATAN BODOH ( Cuplikan 2 )

Taman terlarang sesungguhnya taman paling indah. Tapi taman ini hanya boleh di masuki Putri Zain. Di taman terlarang inilah sang putri selalu menangis untuk menemukan kebebasan. Ia rapuh dan lemah di dalam taman itu tapi di luar taman ia sangat angkuh. Putri Zain tidak pernah menunjukkan raut wajah sedih. Alasan kesedihan paling dalam adalah bahwa kenyataan ia tak bisa melangkah ke luar gerbang negeri Kahlah. Ia hanya bisa bermain di luar Istana ketika Pagelaran Zirah atau ha ri Zirah. Hari Zirah adalah hari berpuisi. Tak boleh berucap bila tak mengeluarkan lafal puisi. Hari Zirah adalah hari luar biasa. Semua alumni sekolah kerajaan datang dan hadir dengan kewajiban yang sama yaitu tidak boleh berbicara tanpa berpuisi. Di saat itulah Putri Zain bebas berjalan-jalan ke Telaga Nazam, ia mencari sosok pemuda misterius yang mengganggu ruang dan segala kiblat hatinya. Kemana saja ia menghadap, bayangan pemuda tampan itu selalu hadir. "Mengapa engkau menyiksaku wahai kekasih ...